The fact that Boediono proposed the compromise suggests that
Indonesia has more to lose from any disruption to existing spying and intelligence arrangements.This is evident from a translation of this excerpt from the detikNews report:
Secara resmi, Indonesia meminta agar ada perbaikan dalam proses pengumpulan informasi sehingga tidak merugikan kedua negara dan merusak hubungan yang sudah terjalin baik selama ini. Abbott merespons baik terhadap permintaan tersebut.
"Ide untuk ke depan ada suatu sistem di mana informasi yang dikumpulkan tidak dipakai untuk hal-hal merugikan kedua belah pihak. Nampaknya beliau tidak menolak. Artinya beliau sendiri pandangannya ke arah situ," jelasnya
Translated :
Officially , Indonesia has asked that intelligence obtained not be used in
a manner that might be detrimental to either country . Abbott responded positively to that suggestion.
" The idea going forward is for a system where information collected will not be used in any way that will harm either country. Abbott did not object. I take that to mean that his thinking is along the same lines" , he (Boediono) explained.
The Australia News Network reported similar but omitted reference to the fact that Indonesia had suggested a compromise:
Indonesian vice president Boediono plays down asylum seeker and spying disputes with Australia
Updated
Vice president raises espionage concerns
Dr Boediono said he raised concerns with Mr Abbott about allegations the Australian embassy in Jakarta had been used for espionage."It is a public concern in Indonesia. And therefore we should find some joint ways to allay public concern," he said.
"Of course, we didn't go into details, but the willingness is there to look to the future with cooperation that will not risk the interests of each parties."
In an interview with the ABC's 7.30 following his meeting with Dr Boediono, Mr Abbott would not comment directly on the reports, but noted spying is common practice in international affairs.
"All countries, all governments, gather information. That's hardly a surprise," Mr Abbott said.
"One of the things that I've offered to do today in my discussions with the Indonesian vice president is to elevate our level of information sharing, because I want the people of Indonesia to know that everything, everything that we do is to help Indonesia as well as to help Australia."
Dr Boediono would not be drawn on whether Indonesia had ever spied on Australia.
"I certainly cannot guarantee anything about that kind of thing," Dr Boediono said.
"Certainly, as part of the Indonesian government, whatever we do in our embassy in any country will follow international law."
http://www.abc.net.au/news/2013-11-17/an-boediono-feature-james/5097288
Jumat, 15/11/2013 16:07 WIB
Jumat, 15/11/2013 16:07 WIB
Laporan dari Australia
Wapres Boediono Paparkan Pembicaraannya dengan PM Abbott soal Penyadapan
Rachmadin Ismail - detikNews
Di dalam sesi jumpa pers bersama wartawan Indonesia di hotel Hyatt Melbourne, Australia, Jumat (15/11/2013), Boediono menjelaskan hasil kunjungan kerjanya selama lima hari di Australia yang agendanya adalah kerjasama pendidikan, riset dan budaya.
Namun, dalam pertemuan dengan Abbott, isu penyadapan oleh Australia ikut dibahas. Secara langsung, Boediono mengemukakan keberatan pemerintah dan masyarakat RI terhadap tindakan tersebut.
"Ini concern publik dari kita dan tidak akan hilang begitu saja," kata Boediono.
Secara resmi, Indonesia meminta agar ada perbaikan dalam proses pengumpulan informasi sehingga tidak merugikan kedua negara dan merusak hubungan yang sudah terjalin baik selama ini. Abbott merespons baik terhadap permintaan tersebut.
"Ide untuk ke depan ada suatu sistem di mana informasi yang dikumpulkan tidak dipakai untuk hal-hal merugikan kedua belah pihak. Nampaknya beliau tidak menolak. Artinya beliau sendiri pandangannya ke arah situ," jelasnya.
Menurut wapres, bakal ada pembahasan lebih lanjut soal sistem itu. "Sementara ini belum ada yang konkrit, nanti ditindaklanjuti dengan semacam negosiasi mengani sistemnya," tambahnya.
Isu penyadapan mengemuka setelah Edward Snowden, mantan pegawai CIA membocorkannya. Media Australia mengangkat isu ini dan direspons keras oleh Indonesia.
Hingga kini, pemerintah Australia tak membantah atau membenarkan soal aktivitas itu. Saat diwawancarai ABC Australia, Abbott hanya mengatakan semua negara menggali informasi, namun bukan untuk kejahatan. Informasi yang digalinya dari Indonesia juga untuk kepentingan membantu Indonesia sendiri.
Ikuti berbagai peristiwa penting hari ini hanya di "Reportase Sore" Trans TV pukul 16.30 WIB
No comments:
Post a Comment